Selasa, 19 Desember 2017

Penelitian Ilimiah Terhadap Gejala Alam Biotik

Penelitian Ilimiah Terhadap Gejala Alam Biotik

Penelitian Ilimiah Terhadap Gejala Alam Biotik


Sains Freak - Pengetahuan (knowledge) yaitu suatu hal yang di ketahui segera dari pengalaman, berdasar pada pancaindra, serta dibuat oleh akal budi dengan spontan. Pada dasarnya, pengetahuan berbentuk spontan, subjektif serta intuitif. Pengetahuan terkait erat dengan kebenaran, yakni keselarasan pada pengetahuan yang dipunyai manusia dengan kenyataan yang ada pada objek. 

Pengetahuan bisa dibedakan jadi pengetahuan non-ilmiah serta pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah yaitu hasil serapan indra pada pengalaman hidup keseharian yang tidaklah perlu serta mustahil ditest kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah tidak bisa diperkembang jadi pengetahuan ilmiah. Umpamanya pengetahuan orang spesifik mengenai jin atau makhluk halus ditempat spesifik, keampuhan pusaka, dan sebagainya. Pengetahuan prailmiah yaitu hasil serapan indra serta pemikiran rasional yang terbuka pada pengujian selanjutnya memakai sebagian cara ilmiah. Umpamanya pengetahuan orang mengenai faedah rebusan daun jambu biji untuk kurangi tanda diare. 

Pengetahuan (sains) datang dari Bhs Latin scientia yang bermakna knowledge. Pengetahuan dipahami jadi sistem penyelidikan yang berdisiplin. Pengetahuan mempunyai tujuan untuk meramalkan serta mengerti beberapa gejala alam. 

Ilmu dan pengetahuan adalah pengetahuan yang sudah dibuat kembali serta disusun dengan metodis, systematis, berkelanjutan serta koheren. Supaya pengetahuan jadi pengetahuan, jadi pengetahuan barusan mesti dipilah (jadi satu bagian spesifik dari fakta) serta disusun dengan metodis, systematis dan berkelanjutan. Maksudnya supaya pengalaman barusan dapat disibakkan kembali dengan lebih terang, detil serta setepat-tepatnya. 

Metodis, bermakna dalam sistem temukan serta membuat pengetahuan memakai cara spesifik, tidak serampangan. Systematis, bermakna dalam usaha temukan kebenaran serta menguraikan pengetahuan yang didapat, memakai beberapa langkah spesifik yang teratur serta terukur hingga jadi satu keseluruhnya yang terpadu. Koheren, bermakna tiap-tiap sisi dari jabaran ilmu dan pengetahuan itu adalah rangkaian yang sama-sama berkaitan serta berkesesuaian (berkelanjutan). 

Sedang satu usaha untuk temukan, meningkatkan serta menguji kebenaran satu pengetahuan dimaksud riset (research). Usaha-usaha itu dikerjakan dengan memakai cara ilmiah. 

Ilmu dan pengetahuan atau pengetahuan ilmiah bisa dibedakan atas : 
Pengetahuan Pengetahuan Fisis-Kuantitatif, seringkali dimaksud pengetahuan empiris. Pengetahuan ini didapat lewat sistem observasi dan analisa atas data serta fenomena empiris. Termasuk juga dalam grup pengetahuan ini yaitu geologi, biologi, antropologi, sosiologi, dan sebagainya. 

Pengetahuan Pengetahuan Formal-Kualitatif, seringkali dimaksud pengetahuan matematis. Pengetahuan ini didapat lewat cara analisa refleksi dengan mencari hubungan pada beberapa rencana. Termasuk juga dalam grup pengetahuan ini yaitu logika resmi, matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. 

Pengetahuan Pengetahuan Metafisis-Substansial, seringkali dimaksud pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat didapat lewat cara analisa refleksi (pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian gawat, logis rasional) dengan mencari inti prinsip yang melandasi kehadiran semua fakta. 

Pengertian Cara Ilmiah 


Cara Ilmiah adalah satu langkah systematis yang dipakai oleh beberapa ilmuwan untuk memecahkan problem yang dihadapi. Cara ini memakai beberapa langkah yang systematis, teratur serta termonitor. Proses cara ilmiah ini mencakup enam step, yakni : 

  1. Merumuskan problem. Problem yaitu suatu hal yang perlu dikerjakan. 
  2. Menyatukan info, yakni semua info yang menghadap serta dekat pada pemecahan problem. Seringkali dimaksud juga membahas teori atau kajian pustaka. 
  3. Membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sesaat yang disusun berdasar pada data atau info yang didapat sepanjang observasi atau pelajari pustaka. 
  4. Menguji hipotesis dengan lakukan percobaan atau riset. 
  5. Membuat data (hasil) percobaan dengan memakai cara statistik untuk hasilkan rangkuman. Hasil riset dengan cara ini yaitu data yang objektif, tidak di pengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti serta universal (dikerjakan dimanapun serta oleh siapapun juga akan memberi hasil yang sama). 
  6. Menguji rangkuman. Untuk memberikan keyakinan kebenaran hipotesis lewat hasil percobaan butuh dikerjakan uji ulang. Jika hasil uji selalu mensupport hipotesis jadi hipotesis itu dapat jadi aturan (hukum) serta bahkan juga jadi teori. 


Cara ilmiah dilandasi oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah harusnya dipunyai oleh tiap-tiap riset serta ilmuwan. Mengenai sikap ilmiah yang disebut yaitu : 
  • Rasa menginginkan tahu 
  • Jujur (terima fakta hasil riset serta tidak dibuat-buat) 
  • Objektif (sesuai sama kenyataan yang ada, serta tidak di pengaruhi oleh perasaan pribadi) 
  • Telaten (tidak putus harapan) 
  • Cermat (tidak asal-asalan serta tidak lakukan kekeliruan) 
  • Terbuka (ingin terima pendapat yang benar dari orang yang lain) 


Riset Ilmiah 


Satu diantara hal yang perlu dalam dunia pengetahuan yaitu riset (research). Research datang dari kata re yang bermakna kembali serta search yang bermakna mencari, hingga research atau riset bisa didefinisikan jadi satu usaha untuk meningkatkan serta membahas kebenaran satu pengetahuan. 

Satu riset mesti penuhi sebagian karakter agar bisa disebutkan jadi riset ilmiah. Biasanya ada empat karakter riset ilmiah, yakni : 

  1. Systematik. Bermakna satu riset mesti disusun serta dikerjakan dengan berurutan sesuai sama alur serta aturan yang benar, dari yang gampang serta simpel hingga yang kompleks. 
  2. Logis. Satu riset disebutkan benar apabila bisa di terima akal serta berdasar pada kenyataan empirik. Pencarian kebenaran mesti berjalan menurut prosedur atau aturan bekerjanya akal, yakni logika. Prosedur penalaran yang digunakan dapat prosedur induktif yakni langkah berfikir untuk menarik rangkuman umum dari beragam masalah perorangan (spesial) atau prosedur deduktif yakni langkah berfikir untuk menarik rangkuman yang berbentuk spesial dari pernyataan yang berbentuk umum. 
  3. Empirik. Berarti satu riset umumnya didasarkan pada pengalaman keseharian (kenyataan aposteriori, yakni kenyataan dari kesan indra) yang diketemukan atau lewat hasil beberapa cobalah yang lalu diangkat jadi hasil riset.


Landasan riset empirik ada tiga yakni : 
  • Beberapa hal empirik senantiasa mempunyai kesamaan serta ketidaksamaan (ada penggolongan atau perbandingan keduanya) 
  • Beberapa hal empirik senantiasa berubah-ubah sesuai sama waktu 
  • Beberapa hal empirik tidak dapat dengan kebetulan, tetapi ada pemicunya (ada hubungan sebab karena) 


Replikatif. Berarti satu riset yang sempat dikerjakan mesti ditest kembali oleh peneliti beda serta mesti memberi hasil yang sama apabila dikerjakan dengan cara, persyaratan, serta keadaan yang sama. Supaya berbentuk replikatif, pengaturan pengertian operasional variabel jadi langkah perlu untuk seseorang peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar