Rabu, 21 Maret 2018

Senjata Biologis Mematikan Yang Pernah Digunakan

Senjata Biologis Mematikan Yang Pernah Digunakan

Senjata Biologis Mematikan Yang Pernah Digunakan

Sains Freak - Menurut sejarahnya, pemakaian senjata biologis sudah dipakai mulai sejak jaman pra-masehi, persisnya sekitaran awal era ke 1. 500 sebelumnya masehi. Sebagian masyarakat di lokasi Asia waktu itu mengerti kalau penyakit bisa disebarkan, serta mereka juga kirim penyakit lewat binatang ke lokasi musuh. 

Senjata biologis tidak cuma berbentuk zat atau cairan beresiko saja, tetapi dapat juga berbentuk hewan buas serta mematikan yang di ciptakan atau dimanipulasi spesial untuk menyerang tujuan manusia. Berikut ini ada lima senjata biologis yang mujur telah lama tidak dipakai dalam peperangan. Apa sajakah itu? 

Bom Kelelawar (Project X-Ray) 


Anda bisa yakin, bisa juga tidak, tetapi senjata paling mematikan punya Amerika Serikat saat melawan Jepang tidaklah bom nuklirnya. Amerika miliki satu sekali lagi senjata rahasia yang tidak cuma mematikan, tetapi juga efisien. Senjata itu bernama kelelawar peledak. 

Praktek ini jadi satu diantara contoh paling populer seperti apa pemakaian binatang dalam peperangan era ke-20. Project yang dinamakan X-Ray ini yaitu senjata pemusnah mungkin yang terlambat dipakai. Sebab, baru digunakan sesudah Perang Dunia II selesai. 
Bom binatang ini terbagi dalam beberapa ratus kelelawar Meksiko paling baik, yang mana tiap-tiap ekornya sudah dipasangi peledak yang sudah ditata saatnya. Sedianya, mereka miliki gagasan untuk melepas beberapa ratus kelelawar itu diatas kota-kota besar di Jepang pada saat subuh. Kelelawar ini juga akan menebar serta mengendap di atap-atap tempat tinggal sampai radius beberapa puluh km. jauhnya. Serta juga akan meledak saat tiba waktunya. 

Ketika itu, nyaris semuanya bangunan di Jepang terbuat dari kayu, bambu serta jerami, hingga buat seisi kota riskan kebakaran. Menurut pengujian yang dikerjakan pada th. 1945 (gambar diatas), rusaknya yang dibuat oleh bom kelelawar mungkin saja senjata pemusnah paling baik sebelumnya manusia masuk ke masa bom hidrogen. 

Wabah hitam 


Wabah Hitam yang dimaksud Black Death mungkin saja dapat disebut jadi tragedi kematian massal paling mengagetkan selama histori. Bagaimana tidak, saat wabah ini bergulir, paling tidak sepertiga populasi Eropa raib. Banyak yang berasumsi Black Death cuma wabah umum, tapi ada asumsi beda yang menyebutkan ini yaitu serangan bio-terorisme. 

Banyak yang berteori kalau tikus-tikus yang membawa bakteri Yersinia Pestis ini berniat diselundupkan ke daratan Eropa oleh pasukan Mongol sebagian ratus th. terlebih dulu. Hewan-hewan mematikan ini beritanya sudah dikurung serta diisolasi di lokasi rahasia sebelumnya pada akhirnya dilepaskan ke kota-kota serta memusnahkan hampir separuh masyarakat Eropa. 

Mungkin saja teori itu benar, mungkin saja juga tidak, tetapi Black Death dipandang jadi satu diantara senjata bio-terorisme yang paling di kenal sampai sekarang ini. 

Anjing Perang 


Kita pasti seringkali lihat seperti apa anjing militer sekarang ini, tetapi bila dibanding dengan leluhur mereka, keganasan anjing militer sekarang ini tidak ada apa-apanya. Bahkan juga, kekuatan anjing-anjing kuno itu, tuturnya, sama dengan prajurit hebat sekarang ini. 

Great Dane, ras anjing asal Jerman yang berperawakan besar, dilatih serta di besarkan dengan spesial agar nanti dapat dilibatkan dalam medan tempur untuk melumpuhkan kuda-kuda prajurit lawan. Sedang ras Mastiffs, seperti gambar diatas, bahkan juga tambah lebih ganas sekali lagi. Anjing sadis itu dapat mengoyak daging manusia dengan utuh. Negara-negara seperti Cina, Yunani, sampai Amerika Serikat, seringkali memakai anjing ini dalam peperangan. 
Banyak yang kagum pada kehebatan anjing-anjing ini serta pelihara mereka jadi property pribadi. Tetapi, tidak kebanyakan orang miliki ide yang sama. Pada th. 1930, pihak Uni Soviet melatih anjing-anjing ini untuk lari menuju tank musuh… dengan membawa bahan peledak seberat 25 kiloan. Serta anda tentu sudah mengetahui apa yang juga akan berlangsung setelah itu. 

Mayat Penyakitan 


Melempar bangkai-bangkai busuk ke satu kota dengan memakai alat pelanting atau catapult, mungkin saja jadi satu diantara praktek perang biologis paling konservatif dalam histori. Umumnya bangsa Yunani serta Mongol yang seringkali lakukan hal tersebut. 

Tetapi, terkecuali bangkai hewan, mereka juga seringkali memakai mayat-mayat manusia yang sudah terinfeksi (atau lebih persisnya diinfeksikan) beragam type penyakit membahayakan. Usaha ini mempunyai tujuan untuk mendemoralisir mental serta moral lawan. Diluar itu, mayat yang berpenyakitan ini efisien buat beberapa orang yang ada di lokasi padat masyarakat itu terkena penyakit. 

Tikus berapi 


Sama seperti dengan project X-Ray kelelawar, prajurit lawas waktu itu sempat menggunakan tikus dengan tujuan yang lebih kurang sama, menghancurkan markas musuh. 

Mereka juga akan mencelupkan tikus itu ke pada bahan gampang terbakar, lalu menyulutnya. Tikus-tikus malang itu lalu juga akan dilepaskan serta digiring ke kamp-kamp lawan pada malam hari saat mereka tertidur lelap. Seringkali juga tikus-tikus itu juga akan di buat menelan makanan yang sudah disusupi bahan peledak, hingga saat dipakai, tikus yang terbakar itu miliki dampak yang mematikan yang lebih luas. 
Konon, terkecuali bom nuklir, senjata biologis mungkin saja adalah satu diantara argumen kuat kenapa dunia juga akan kiamat atau paling tidak bisa menyapu sebagian besar populasi manusia didunia. Bila perang dunia pecah, bersiap-siaplah untuk kembali menjumpai senjata-senjata biologis yang mematikan ini atau mungkin saja type paling baru yang lebih dahsyat serta lebih mematikan.