Sabtu, 09 Desember 2017

3 Penelitian Ekstrim Yang Pernah Dilakukan

3 Penelitian Ekstrim Yang Pernah Dilakukan

3 Penelitian Ekstrim Yang Pernah Dilakukan

Sains Freak - Untuk menjangkau perkembangan ilmu dan pengetahuan yang dicita-citakan, banyak ilmuwan yang ikhlas lakukan apa sajakah supaya riset yang dikerjakannya membawa hasil. Seringkali mereka meniti beberapa cara unik nan aneh manfaat percepat penemuan hasil akhir riset. 

Jadi kerapkali inspirasi awal yang digelindingkan jadi basic riset telah termasuk beberapa inspirasi yang kontroversial serta tidak masuk akal. Akhirnya, ada yang berbuntut pada kesakitan mengagumkan, cemoohan dari ilmuwan beda, sampai kematian. Untuk melukiskan kekhasan dari bebrapa riset itu, tersebut penjelasan dari 5 Riset Paling Unik Di Dunia. 

1. Penelitian infeksi cacing usus 


Sesudah lakukan otopsi pada pada suatu mayat pada tanggal 10 Oktober 1878, Dr. Giovanni Battista Grassi asal Sicilia, Italia, berhasil temukan cacing gelang dengan ukuran besar bercampur dengan cacing pita pada usus mayat itu. 

Grassi lalu memiliki pemikiran kalau cacing pita dapat menginfeksi manusia apabila termakan dengan segera. Untuk menunjukkan hal itu, dia punya niat coba menginfeksi dianya lewat cara menelan telur-telur cacing pita dengan utuh. 

Namun sebelumnya lakukan hal tersebut, Grassi lebih dahulu menunjukkan dianya bebas dari infeksi cacing dengan mencermati feses atau kotorannya sendiri sampai nyaris satu tahun penuh. Pada akhirnya, sesudah menyimpulkan kalau dia belum juga terinfeksi, Grassi melakukan penelitiannya dengan menelan 100 telur cacing pita dari kotoran yang didapatnya. 

Sesuai sama perkiraannya, cacing-cacing pita itu berhasil menginfeksi dianya serta buat problem pada usus Grassi. Untungnya dia masih tetap dapat terlepas dari infeksi cacing pita sesudah konsumsi obat herbal anti cacing. Namun tidak sekian dengan seseorang pakar parasit asal Jepang, Shimesu Koino. 

Karena mengikuti Grassi, Koino memecahkan rekor dengan menelan 2000 cacing gelang dewasa di th. 1922. Akhirnya, Koino alami infeksi serius serta dilaporkan memuntahkan larva cacing gelang dari paru-parunya. 

2. Penelitian gantung diri 


Riset yang satu ini terkecuali aneh juga cukup menyeramkan. Bagaimana tidak, Nicolas Minovici pada th. 1905 menerbitkan makalah setebal 238 halaman yang terkait dengan gantung diri. Ya, ilmuwan forensik asal Rumania itu mengkaji 172 masalah gantung diri dengan mengelompokkannya berdasar pada type kelamin, tempat, type simpul ikatan, sampai tali yang dipakai untuk bunuh diri. 

Supaya makalahnya tampak lebih riil, Minovici juga ikut serta coba lakukan riset dengan menggantung dianya. Dengan buat alat seperti katrol, dia menggantung lehernya sendiri sampai 6 detik sebelumnya pada akhirnya menyerah. Sedang pada percobaan ke-2, Minovici membawa sebagian asisten untuk membantunya gantung diri. Asistennya berhasil menggantung Minovici sampai ketinggian sebagian mtr. sebelumnya pada akhirnya di turunkan. 

Sesudah mengulangi percobaan itu sekian kali, Minovici pada akhirnya dapat bertahan bergantung pada tali sampai 25 menit. Malapetaka berlangsung pada riset terakhirnya dimana tali pengikatnya sangat kuat sampai mengakibatkan trauma pada leher Minovici. Oleh karenanya, ilmuwan yang membangun museum yang eksis sampai sekarang ini itu mesti menahan rasa sakit yang kronis saat menelan makanan sepanjang berminggu-minggu. 

3. Penelitian hidup di ranjang satu tahun penuh 


Seperti namanya, dalam riset nyeleneh ini, 11 lelaki disuruh untuk berbaring saja ditempat tidur sepanjang 370 hari. Riset yang dikerjakan oleh pakar medis Boris Morukov yang seseorang astronot ini dikerjakan untuk mencari tahu dampak perjalanan panjang pada keadaan tanpa ada grafitasi yang umum dirasa astronot.  

Sepanjang beberapa ratus hari beberapa subyek riset tidak diijinkan untuk beranjak dari ranjang. Beragam jenis hal, dari mulai mandi sampai melihat TV dikerjakan dengan tempat berbaring. Riset yang nyatanya tidak mampu bertahan sampai akhir itu berhasil menunjukkan apabila kerja jantung juga akan alami penurunan serta alami penurunan metabolisme dengan mencolok karena menyusutnya beban kerja otot seperti pada kondisi tanpa ada grafitasi. 

Uniknya, walau banyak yang dilaporkan depresi karena kewajiban untuk selalu ada diatas ranjang, sebagian partisipan yang rata-rata berusia pada 27 hingga 42 th. itu ketahuan jatuh cinta pada peneliti beda pada project ini. Sedang yang beda mesti lewat hal yang lebih pahit seperti perceraian serta keretakan rumah tangga karena cuma diijinkan berjumpa dengan keluarga satu minggu sekali. 

Ironisnya, setiap hari aktivitas mereka cuma membaca serta melihat TV saja, tanpa ada bisa berdiri. Oleh karenanya, desakan mental pada partisipan di ketahui lebih membahayakan daripada degradasi yang berlangsung pada badan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar